Tangki septik konvensional adalah sistem yang digunakan untuk mengolah limbah rumah tangga, biasanya terbuat dari beton tanpa sistem filtrasi.
Perawatan yang teratur sangat penting agar tangki tetap berfungsi dengan baik dan menghindari masalah, seperti penyumbatan atau pencemaran.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang tangki septik konvensional dan perbedaannya dengan bio septic tank, simak penjelasan berikut.
Table of Contents
ToggleApa Itu Tangki Septik Konvensional?
Tangki septik konvensional adalah sistem pengolahan limbah domestik yang paling sederhana. Ini merupakan wadah sementara untuk menampung tinja dan limbah cair rumah tangga.
Septic tank konvensional masih sering digunakan, tetapi memiliki beberapa kelemahan, seperti efisiensinya yang rendah, menghasilkan banyak lumpur, dan berisiko mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Itu karena septic tank konvensional biasanya terbuat dari beton. Septic tank beton umumnya hanya berfungsi sebagai tempat penampungan limbah tanpa sistem filtrasi yang memadai. Akibatnya, air buangan yang keluar dari septic tank sering kali tidak sepenuhnya tersaring sehingga dapat mencemari tanah atau air di sekitarnya.
Baca juga: Mengenal Cara Kerja Septic Tank yang Wajib Diketahui!
Jenis Tangki Septik Konvensional
Tangki septik konvensional terbagi menjadi dua jenis, yakni terbuka dan tertutup. Untuk memahami perbedaan keduanya dengan lebih jelas, berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis septic tank:
1. Tangki Septik Terbuka
Septic tank terbuka dirancang dengan penutup yang dapat dibuka sehingga memudahkan akses untuk perawatan. Meskipun begitu, jenis septic tank ini tetap dipasang di bawah permukaan tanah.
Tidak hanya digunakan di rumah tangga, septic tank terbuka juga sering dimanfaatkan di fasilitas umum yang berukuran lebih besar. Ada empat bahan utama yang biasa digunakan untuk membuat septic tank terbuka. Berikut penjelasannya:
- Material baja: Tangki septik baja memang kokoh dan awet, cocok untuk kondisi tanah yang berat. Namun, baja sangat rentan terhadap karat sehingga lapisan antikarat berkualitas tinggi sangat penting untuk memperpanjang umur pakai tangki. Meskipun kuat, biaya perawatannya cenderung lebih tinggi.
- Material beton: Tangki septik beton menawarkan durabilitas dan harga yang ekonomis. Namun, ada beberapa kekurangan septic tank beton yang perlu diperhatikan, seperti bobotnya yang berat dan proses pemasangannya yang cukup memakan waktu.
- Material serat kaca: Septic tank serat kaca menawarkan desain menarik dan daya tahan yang baik. Namun, harganya lebih mahal dan kurang fleksibel jika dibandingkan dengan bahan lain.
2. Tangki Septik Tertutup
Septic tank tertutup dirancang khusus untuk bangunan dengan lahan terbatas dan dapat dipasang sejak tahap awal pembangunan, bahkan di dalam bangunan itu sendiri.
Tangki ini biasanya ditempatkan di bawah tanah menggunakan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian dalam tangki dilapisi semen untuk memastikan kedap air, kemudian ditutup dengan beton bertulang untuk menahan beban di atasnya.
Tangki ini memiliki dua saluran utama, yakni saluran masuk untuk limbah cair dari rumah dan saluran keluar yang terhubung ke sistem resapan tanah. Sistem resapan ini memungkinkan air hasil pengolahan meresap ke dalam tanah secara perlahan, menjadikannya solusi pembuangan limbah yang efisien.
Baca juga: Cara Membuat Septic Tank di Dalam Rumah, Apakah Disarankan?
Perbedaan Tangki Septik Konvensional dengan Bio Septic Tank
Dalam pengelolaan limbah rumah tangga, pemilihan teknologi pengolahan limbah sangat krusial. Ada dua teknologi yang bisa Anda pilih, yaitu tangki septik konvensional dan bio septic tank. Lalu, lebih baik menggunakan yang mana? Berikut ini penjelasannya:
1. Efisiensi Pengolahan Limbah
Bio septic tank menggunakan bakteri khusus yang bekerja lebih cepat dalam mengurai limbah organik, menghasilkan air limbah yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Sebaliknya, septic tank konvensional mengandalkan proses alami yang cenderung lebih lambat sehingga air limbah yang dihasilkan masih mengandung banyak kotoran.
Keefektifan bio tank tidak hanya memengaruhi kualitas air limbah, tetapi juga berdampak positif pada lingkungan sekitar. Artinya, air limbah dari bio tank memiliki potensi lebih rendah untuk mencemari tanah dan sumber air. Selain itu, proses penguraiannya yang cepat juga mengurangi kemungkinan timbulnya bau tidak sedap.
Dalam hal ini, bio septic tank dari Bioaga dilengkapi dengan sistem filter tambahan untuk meningkatkan kualitas air limbah yang dihasilkan, memastikan bahwa limbah yang keluar lebih bersih dan aman bagi lingkungan. Dengan begitu, teknologi ini menjadi pilihan yang lebih efisien serta ramah lingkungan dibandingkan tangki septik konvensional.
2. Ukuran dan Kapasitas
Biasanya, ukuran septic tank beton atau konvensional lebih kecil dibandingkan dengan bio tank yang memiliki kapasitas sama. Keunggulan ini tentu sangat menguntungkan bagi Anda yang memiliki lahan terbatas karena memungkinkan pembangunan yang lebih fleksibel.
3. Biaya
Pada umumnya, biaya pemasangan bio tank dan septic tank konvensional dapat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi, kapasitas tangki yang dibutuhkan, jenis tanah, dan tingkat kesulitan pemasangan. Meski biaya pemasangan bio tank cenderung lebih tinggi, biaya perawatannya lebih rendah dan lebih awet.
4. Ketahanan
Baik bio tank maupun septic tank konvensional dirancang untuk memiliki daya tahan tinggi di berbagai kondisi. Namun, bio septic tank modern yang biasanya dibuat dari plastik berkualitas unggul menawarkan kelebihan tambahan.
Bahan ini tidak hanya kuat dan tahan terhadap tekanan, tetapi juga fleksibel dan elastis. Hal ini membuat bio septic tank seperti Bioaga lebih awet, bahkan saat terpapar berbagai zat kimia dalam limbah. Selain itu, bobotnya yang ringan memudahkan proses pemasangan dan perawatannya.
5. Perawatan
Perawatan bio tank lebih sederhana dibandingkan dengan septic tank konvensional. Hal ini karena teknologi bio tank sudah dilengkapi sistem kontrol otomatis yang memantau kinerjanya secara real-time, seperti kadar pH dan tingkat lumpur. Berikut adalah perawatan rutin yang biasanya diperlukan:
- Membersihkan filter: Sebaiknya dilakukan setiap 6-12 bulan, tergantung pada jumlah limbah.
- Menambahkan bakteri pengurai: Disarankan setiap 3-6 bulan untuk menjaga penguraian tetap optimal.
Demikian penjelasan mengenai tangki septik konvensional dan perbedaannya dengan bio septic tank.
Dalam hal ini bio septic tank menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk mempercepat pengolahan limbah dengan bantuan sistem filtrasi.
Sistem ini lebih efisien dalam mengurangi pencemaran dan lebih ramah lingkungan dibandingkan tangki septik konvensional.
Nah, bagi Anda yang mencari bio septic tank ramah lingkungan, Bioaga Modern Bio Septic Tank adalah pilihan tepat.
Dirancang dengan material unggul, seperti Polyethylene (PE) yang kokoh dan pipa PVC yang tahan lama, produk ini menjamin ketahanan dan kualitas yang optimal.
Dengan teknologi canggih, seperti Bioball, Agacell, dan Filtronik, Bioaga memastikan proses penyaringan limbah berjalan efisien dan disinfeksi dilakukan dengan baik, menghasilkan limbah yang higienis.
Dengan Bioaga Modern Bio Septic Tank, Anda akan mendapatkan sistem pengelolaan limbah yang efisien, tahan lama, dan ramah lingkungan. Hubungi kami segera untuk informasi lebih lanjut dan dukung upaya menjaga kesehatan lingkungan!
Baca juga: Ini Dia Cara Mengatasi Septic Tank Penuh Tanpa Sedot!