Air adalah salah satu kebutuhan makhluk hidup, salah satunya manusia, yang tidak dapat terelakkan. Hampir setiap aktivitas manusia membutuhkan air, baik untuk industri atau rumah tangga.
Itulah mengapa pencemaran air tanah dan sumber air lainnya harus dicegah agar pasokan air bersih terus tersedia. Berbicara soal air tanah, bagaimana perbedaan air tanah dengan air permukaan?
Artikel ini membahas perbedaan air permukaan dan air tanah. Jadi, simak informasi lengkapnya berikut ini.
Table of Contents
ToggleSekilas Tentang Air Tanah
Sebelum membahas apa perbedaan antara aliran air tanah dan air permukaan, mari mengenal lebih jauh tentang kedua air tersebut. Air tanah adalah air yang mengalir di lapisan bebatuan atau tanah yang berada di bawah permukaan tanah.
Air tanah berasal dari beragam sumber air, seperti air permukaan dan air hujan. Mulanya, hujan membasahi tanah dan mengalir hingga mencapai lapisan tanah yang lebih padat atau lapisan bebatuan.
Air tersebut kemudian terkumpul menjadi air tanah di akuifer, atau tempat terkumpulnya air tanah dari proses infiltrasi. Meski tersimpan di dalam tanah, jenis air ini dapat berkontak dengan komponen lainnya maupun air permukaan berkat adanya aktivitas manusia.
Secara umum, air tanah terbagi menjadi dua, yaitu air tanah dalam dan air dangkal. Air tanah dalam memiliki kedalaman hingga 300 meter sehingga sulit dijangkau. Untuk mengambilnya, Anda perlu memasukkan pipa.
Kemudian, air tanah dangkal adalah air yang tersimpan di kedalaman hingga 15 meter. Kualitas air ini umumnya baik, tetapi mudah terkontaminasi jika ada sumber pencemar, misalnya kebocoran septic tank yang membuat limbahnya mengalir di air tanah dangkal.
Baca juga: 7 Teknik Penjernihan Air Sederhana & Efektif untuk Dicoba
Sekilas Tentang Air Permukaan
Berbeda dengan air tanah dalam yang berada di bawah tanah, air permukaan berada di permukaan tanah. Beberapa contoh air permukaan adalah sungai, danau, rawa, genangan air di jalan, dan bendungan.
Air permukaan dapat terbentuk karena air hujan atau lelehan salju tidak meresap ke tanah dan mengalir di permukaan Bumi, kemudian terkumpul di satu tempat. Jenis air ini sering dimanfaatkan untuk beragam keperluan, seperti irigasi, pembangkit listrik, dan lain sebagainya.
Bagaimana Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan?
Kini Anda sudah mengetahui perbedaan air tanah dan air permukaan. Lantas, bagaimana perbedaan air tanah dengan air permukaan? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:
1. Kandungan Mineral
Air tanah dan air permukaan memiliki perbedaan kandungan mineral. Umumnya, air tanah mengandung mineral yang tinggi dibandingkan air permukaan. Selain itu, air tanah lebih bersih dari air permukaan yang sering berkontak dengan aktivitas manusia atau tercemar limbah.
Air tanah juga lebih bersih karena tersaring secara alami ketika meresap melewati tanah dan bebatuan. Sementara itu, air permukaan memiliki risiko tinggi tercemar kontaminan, polusi, dan dampak-dampak aktivitas manusia lainnya.
2. Lokasi
Perbedaan mendasar dari kedua jenis air ini adalah lokasinya. Air tanah ditemukan di lapisan bawah tanah, sedangkan air permukaan berada di permukaan Bumi. Hal ini tentu memengaruhi kualitas dan cara manusia mengakses sumber air.
Akses air permukaan lebih mudah dibandingkan air tanah yang harus dibor atau digali. Namun, air permukaan juga lebih mudah tercemar limbah dibandingkan air tanah.
Meskipun air tanah dan air permukaan dapat dimanfaatkan, pengambilan secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif. Misalnya, air tanah yang diambil berlebihan akan menyebabkan penurunan air tanah.
3. Sumber
Air tanah berasal dari air hujan atau lelehan salju yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Di sisi lain, air permukaan berasal dari lelehan salju atau hujan yang menggenang atau berkumpul di satu area tanpa meresap ke dalam tanah.
Air permukaan dapat terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Ketika cuaca sangat panas dan kering, air permukaan bisa berkurang. Sementara itu, ketika hujan terus turun dengan intensitas tinggi, air permukaan dapat bertambah, atau bahkan meluber dan menyebabkan banjir.
Baca juga: Inilah Jarak Ideal Sumur dengan Septic Tank, Yuk Catat!
4. Kerentanan terhadap Perubahan Cuaca
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, air permukaan dipengaruhi oleh cuaca dan iklim sehingga bisa berkurang dan bertambah seiring berjalannya waktu. Air tanah juga dapat terpengaruh cuaca, tetapi tidak memiliki dampak sebesar air permukaan.
5. Pergerakan Air
Perbedaan air tanah dan air permukaan selanjutnya adalah dari pergerakan air. Air tanah bergerak dengan sangat lambat dan memiliki waktu tinggal yang lama sehingga sulit untuk diperbarui ketika sumbernya mengering atau tercemar.
Di sisi lain, air permukaan bergerak dengan sangat cepat dan dapat diperbarui dengan mudah dari air hujan dan lelehan salju yang menggenang.
6. Kandungan Zat Terlarut
Air mengandung beragam zat di dalamnya, salah satunya zat terlarut. Air tanah memiliki zat terlarut yang lebih banyak dari air permukaan karena berkontak dengan bebatuan dan tanah dalam waktu yang lama.
Alhasil, air tanah mengandung mineral, garam, metana, dan zat-zat lainnya. Di sisi lain, air permukaan hanya berkontak secara singkat dengan tanah sehingga tidak memiliki kandungan zat terlarut sebanyak air tanah.
7. Proses Pengolahan
Perbedaan terakhir dari kedua air ini adalah proses pengolahannya. Air tanah yang sumbernya murni dan tidak tercemar biasanya membutuhkan pengolahan yang sederhana. Sementara itu, air permukaan yang rentan pencemaran dan kontaminasi harus melewati sejumlah proses, seperti filtrasi, pengolahan secara kimiawi atau biologis, dan lain sebagainya.
Demikian informasi tentang bagaimana perbedaan air tanah dan air permukaan. Dapat disimpulkan bahwa air tanah dan air permukaan memiliki perbedaan, khususnya lokasi, kandungan mineral, dan ketersediaannya. Walau begitu, kedua air ini menjadi sumber terpenuhinya kebutuhan air manusia sehingga perlu dijaga dari pencemaran.
Salah satu penyebab pencemaran air adalah kebocoran septic tank. Oleh karena itu, untuk menjaga kebersihan sumber air, pastikan untuk menggunakan septic tank berkualitas dan ramah lingkungan seperti Bioaga Modern Bio Septic Tank.
Septic tank Bioaga sangat mudah dipasang dan tidak memakan banyak tempat sehingga cocok untuk segala kondisi bangunan, baik bangunan berarea sempit atau luas. Desainnya pun efisien sehingga limbah dapat terurai dengan optimal dan Anda bisa merawatnya dengan mudah.
Anda juga tidak perlu khawatir dengan adanya bau tidak sedap dan kebocoran karena septic tank ini dirancang sesuai dengan standar dan dibuat dari bahan berkualitas tinggi.
Inilah saatnya untuk beralih ke Bioaga Modern Bio Septic Tank agar proses pengolahan limbah maksimal dan ramah lingkungan. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Baca juga: Apa Itu Drainase? Pengertian, Fungsi, dan Infrastrukturnya