Anak usia 2-4 tahun perlu dilatih untuk menggunakan toilet guna mendukung perkembangan kemandirian mereka. Pada usia ini, anak seharusnya mulai belajar buang air kecil dan besar sendiri.
Tanpa pelatihan yang tepat, anak akan terus bergantung pada orang tua sehingga bisa membuat orang tua kesulitan dan merugikan anak dalam jangka panjang. Lalu, bagaimana cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya.
Table of Contents
ToggleApa itu Toilet Training?
Toilet training adalah proses mengajarkan anak untuk buang air di toilet dengan cara yang benar. Orang tua perlu memberikan pemahaman tentang buang air yang tepat, termasuk hal kecil, seperti membuka dan memakai celana setelah buang air.
Toilet training dilakukan tanpa membedakan anak laki-laki dan perempuan. Anak diajarkan untuk buang air dalam posisi duduk pada WC jongkok ataupun WC duduk, Anda bisa menggunakan alat, seperti potty chair atau potty seat sebagai alat bantu.
Tujuan utama toilet training adalah melatih anak untuk mengendalikan diri, memahami waktu dan tanda-tanda tubuh agar bisa buang air tanpa popok.
Cara Melatih Toilet Training pada Anak Usia 2-4 Tahun dengan Benar
Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam melatih toilet training pada anak. Berikut adalah penjelasan mengenai cara melatih toilet training pada Anak usia 2-4 tahun.
1. Ajak Anak Berlatih Duduk di Atas Toilet
Untuk memulai pelatihan toilet, Anda bisa mulai mengajari anak untuk duduk ataupun berjongkok di toilet.
Tidak perlu lama-lama, cukup biasakan anak duduk selama 2-3 menit supaya dia terbiasa. Namun, perlu diingat, proses ini harus dilakukan dengan sabar dan tidak boleh dipaksakan.
Walaupun anak belum ingin buang air kecil atau besar, Anda tetap bisa mengajarkan cara duduk yang nyaman di toilet. Tujuannya supaya anak bisa merasa nyaman dan terbiasa dengan toilet.
2. Kenali Tanda Anak Buang Air
Cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun selanjutnya adalah kenali tanda anak buang air. Misalnya, anak tiba-tiba menyilangkan kaki, berjongkok, atau memegang area kemaluannya.
Kalau Anda sudah paham dengan tanda-tanda itu, Anda bisa segera memberi sinyal agar anak cepat-cepat pergi ke toilet.
Namun, jangan hanya Anda yang mengenali tanda-tanda itu. Ajarkan juga pada anak supaya dia tahu kapan dia harus ke toilet. Dengan begitu, anak bisa lebih mudah menyesuaikan waktu dan lari ke toilet saat diperlukan.
3. Ajak Anak Rutin ke Toilet
Cara melatih toilet training selanjutnya adalah dengan mengajak anak rutin ke toilet. Ini akan membuatnya merasa lebih nyaman. Anda bisa mengajaknya ke toilet secara rutin sesuai dengan jadwal buang air yang sudah Anda buat.
Jika anak masih ingin buang air di luar jadwal, tetap ajarkan dia untuk pergi ke toilet. Ini akan membantu anak terbiasa, tapi jangan lupa untuk terus mengingatkannya.
Untuk mendukung kebersihan dan kesehatan selama proses ini, Anda bisa menggunakan produk septic tank Bioaga yang ramah lingkungan sehingga terhindar dari risiko penyebaran penyakit.
4. Buat Aturan Kebersihan
Saat mengajak anak ke toilet, Anda juga perlu mengajarkan cara menjaga kebersihan diri. Tujuannya agar anak bisa terbiasa membersihkan tubuhnya setelah buang air kecil atau besar.
Ajarkan anak untuk membasuh area genital dengan air dan menyiram toilet supaya tetap bersih. Hal ini membutuhkan waktu karena anak perlu memahami cara membersihkan dirinya dengan benar. Ajari dengan sabar, seperti cara mencebok untuk mencegah kuman.
Setelah itu, jangan lupa untuk selalu mengingatkan anak untuk mencuci tangan setelah buang air kecil atau besar.
5. Ganti Popok Anak dengan Celana Dalam
Berapa lama toilet training berhasil tergantung cara Anda mengajari anak. Setelah satu minggu, Anda bisa mulai mengganti popok dengan celana dalam.
Beri pengertian pada anak untuk tidak buang air sembarangan dan harus ke toilet setelah melepas celana dalam. Proses ini membutuhkan kesabaran karena anak mungkin masih mengompol saat tidur.
6. Berikan Pakaian yang Mudah Dilepas oleh Anak
Jika Anda ingin anak cepat paham dalam proses latihan, sebaiknya berikan pakaian yang mudah dilepas.
Pilih celana longgar dengan karet elastis di pinggang agar anak bisa melepasnya sendiri saat ingin buang air kecil atau besar. Hindari pakaian yang sulit dilepas, seperti baju dengan kancing belakang atau jumper.
7. Beri Tahu Anak Tanpa Memberikan Hukuman Ketika Mengompol
Melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun memang tidak mudah karena anak masih belajar dan wajar jika sesekali mengompol.
Jangan marahi atau bentak anak, tapi jelaskan dengan lembut bahwa itu tidak baik. Bersihkan ompolnya dan bersabarlah menunggu hingga anak mulai bisa mengatur waktu buang air. Terus lakukan latihan agar anak bisa belajar bertanggung jawab.
Tanda Anak Siap Toilet Training
Anak akan siap menggunakan toilet ketika waktunya tiba. Berikut adalah waktu yang tepat melatih toilet kepada anak.
- Anak tetap kering dalam jangka waktu 1-2 jam dan terbangun tanpa mengompol. Ini berarti dia sudah bisa mengontrol kandung kemihnya.
- Jam buang air anak bisa diprediksi, misalnya di pagi hari, setelah makan, atau sebelum tidur.
- Anak mulai mengerti fungsi tubuh dan menunjukkan tanda ingin buang air, seperti mengatakan ‘mau pup’, pergi ke pojok ruangan, jongkok, atau mengejan.
- Anak merasa jijik dengan popok kotor dan ingin segera melepasnya.
- Anak mulai bisa membuka pakaian sendiri, seperti menurunkan celana atau mengangkat rok saat akan buang air.
- Anak mengerti kosakata toilet, seperti ‘pup’ dan ‘pipis’.
- Anak ingin melihat cara orang tua atau kakaknya buang air di toilet dan tertarik melihat isi toilet serta menekan tombol flush.
- Anak bisa mengikuti urutan kegiatan, seperti yang diinstruksikan, misalnya mengambil mainan, memasukkan mainan ke kotak, lalu menutup kotak mainan.
- Anak mulai menunjukkan sikap mandiri, enggan dibantu karena merasa mampu melakukannya sendiri, dan ingin dianggap sebagai anak yang sudah besar.
Demikian penjelasan mengenai cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun dan tanda anak siap toilet training. Dengan mengenali tanda kesiapan anak, orang tua bisa memulai latihan toilet training dengan cara yang tepat.
Selain melatih toilet training, penting juga untuk menjaga kesehatan keluarga dengan menggunakan septic tank yang ramah lingkungan, seperti Bioaga Modern Bio Septic Tank.
Bioaga Modern Bio Septic Tank tidak hanya melindungi sumber daya alam dengan mencegah pencemaran air dan tanah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas bau.
Bioaga mengolah limbah secara efisien dengan meminimalkan risiko penyebaran penyakit. Hal ini mendukung sanitasi yang baik, yang sangat penting untuk mencegah stunting.
Selain itu, Bioaga juga menjaga kebersihan keluarga dan lingkungan sekitar. Apabila Anda tertarik, hubungi kami sekarang juga untuk mengetahui informasi lebih lengkap.